Jakarta - ini menjadi minggu yang panjang, berawal dari seruan serentak yang ramai di media sosial semacam Instagram dan whatsapp, yang menyerukan aksi serentak BEM se-Indonesia dalam menyikapi putusan RUU yang dibahas DPR-RI.
Belasan bus berangkat dari kampusnya masing2, terlihat wajah-wajah polos yang hanyut dalam cerita herois moméntum aksi 98' kala mahasiswa menggulingkan rezim orba, dan _"mahasiswa akan mengulang itu kembali",_ di tambah romansa cinta dalam film yang diperankan Chelsea Islan dan Boy William _Dibalik 98'._ yang menambah semangat mereka berjuang.
Dengan sekelumit dinamika ibu kota, dengan ribuan orang berkumpul pada satu titik yang sama, terlihat seorang perempuan berjas almamater sedang kebingungan dikerumunan masa, ku hampiri dan bertanya pada wajah gelisah itu, _"kenapa kamu melamun disini, bergeser nanti malah terinjak2, polisi lagi nembakin gas air mata"._ Aku tarik ia dikerumunan dan bertanya perihal kebingungan yang tersirat diwajah nya.
Amel namanya maba angkatan 2019, bersedih karena terpisah dr rombongan teman-temannya, sesaat setelah polisi membubarkan masa aksi dengan gas air mata. Aku tanyakan beberapa hal termasuk isu tuntutan, dia menjawab seadanya dan cendrung tidak ngerti tentang apa yang ia tolak mengenai RUU KUHP /Pertanahan. Ia hanya menjawab bahwa dia diajak atas seruan melalui pamflet HMJ dan harus turun aksi untuk memperjuangkan hak masyarakat.
Mungkin dari ribuan mahasiswa yang turun ke jalan, hanya beberapa orang yang pernah baca naskah akademik tentang UU yang dipergunjingkan, sisanya hanya masa yang digiring atas ketidaktahuan mereka. _"Hanya pengembala yang tau kemana domba harus digiring"._
Disisi lain, bagi mereka yang berkumpul disini ada kegelisahan lain, dampak represifitas aparat yang membuat masa aksi mundur mengamankan diri, berakibat pada beberapa rombangan mahasiswa yang terpisah satu sama lain. Layak nya kejadian amel yang tersesat di tengah2 kerumunan. Sampai sore tadi ia memutuskan pulang ke daerah dimana ia berangkat, dengan wajah kebingungan dan tiada teman yang tau bahwa dia pulang lebih dulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar